Tampilkan postingan dengan label Buku Migrasi Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku Migrasi Internasional. Tampilkan semua postingan

Dreamseekers: Indonesian Women as Domestic Workers in Asia


Judul/Title: Dreamseekers: Indonesian Women as Domestic Workers in Asia
Penulis/Author: Dewi Anggraeni
Penerbit/Publisher: Equinox and ILO
Edisi/Edition: 2006
Halaman/Pages: 250
Dimensi/Dimension: 22 x 15 x 1.8cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: English
Kondisi/Condition: 2nd Hand, Complete Pages
Harga/Price: Rp. 99.000
Call No.: 325/Ang/d
Lokasi/Location: Jakarta
Status: Tersedia/Available

***
In the Dreamseekers: Indonesian Women as Domestic Workers in Asia, veteran journalist Dewi Anggraeni, in conjuction with the International Labour Organization, uncovers the hidden world of domestic helpers from all points of view: the employers, the agents, the governments, the NGOs, and most importantly the workers themselves. The first-hand account of the struggles and successes is described in vivid detail, and Dreamseekers is a must-read by anyone interested in the plight of these remarkable women.

Panduan Buruh Migran Perempuan


Judul/Title: Panduan Buruh Migran Perempuan
Penulis/Author: Solidaritas Perempuan
Penerbit/Publisher: Solidaritas Perempuan
Edisi/Edition: 2000
Halaman/Pages: 137
Dimensi/Dimension: 13 x 18.5 x 0.8cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Kondisi/Condition: 2nd Hand, Halaman Lengkap
Harga/Price: Rp. 50.000,-
Call No: 325/Per/p
Status: Tersedia/Available
***

Buruh Migran Mempunyai Hak! Setiap orang baik perempuan maupun lelaki berhak mendapat pekerjaan yang layak dan penghasilan cukup untuk membiayai kehidupannya. Saat ini ada sekitar 2 juta buruh migran Indonesia (TKI/TKW) yang bekerja di luar negri. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan tidak tersedianya lapangan kerja di dalam negri, dan permintaan tenaga kerja murah dari luar negri. 

Melalui uang yang dikirimkan ke keluarganya, selama pelita V, buruh migran telah menyumbang Rp. 1 Milyar untuk devisa negara (Indopendent, No.12/5, Maret 1996) dan secara langsung turut andil dalam keberlangsungan pembangunan selama ini. 

Namun banyak tantangan dan masalah yang kerap harus dihadapi oleh para buruh migran, dan calon buruh migran, khususnya perempuan. Buku ini bertujuan memberi informasi kepada perempuan, pada saat mempertimbangkan untuk menjadi buruh migran dan selama bekerja di luar negri, bagaimana menjadi buruh migran yang aman, agar terhindar dari berbagai bentuk eksploitasi.

Menghakimi TKI, Mengurai Benang Kusut Perlindungan TKI, Fathor Rahman


Judul/Title: Menghakimi TKI, Mengurai Benang Kusut Perlindungan TKI
Penulis/Author: Fathor Rahman
Penerbit/Publisher: Pensil 324
Edisi/Edition: 2011
Halaman/Pages: 312
Dimensi/Dimension: 21x 14.5 x 2.cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Kondisi/Condition: 2nd Hand, Halaman Lengkap
Harga/Price: Rp. 60.000,-
Call No.: 325/Rah/m
Status: Tersedia/Available

***

Menghakimi TKI. Indonesia merupakan negara pengirim TKI ke luar negri terbesar dan mampu menghasilkan devisa bagi negara lebih dari 20 trilyun rupiah. Sangat jelas bahwa TKI telah menyokong devisa yang tidak sedikit bagi negara. 

Namun, nasib mereka seperti tidak pernah terjamin dan terkesan setengah hati dari Pemerintah dalam memenuhi hak-hak yang seharusnya didapatkan. Penulis menguraikan bagaimana undang-undang perlindungan TKI justru memprosisikan mereka seperti komoditi ekspor, memperlihatkan lemahnya negara di mata dunia dalam melindungi harkat dan martabat bangsanya.

MENJADI PENDAMPING BURUH MIGRAN, Rofiqoh Widiastuti, Titin Murtakhamah & Buyung Ridwan Tanjung


Judul/Title: Menjadi Pendamping Buruh Migran
Penulis/Author: Rofiqoh Widiastuti, Titin Murtakhamah & Buyung Ridwan Tanjung
Penerbit/Publisher: Rifka Media
Edisi/Edition: 2009
Halaman/Pages: 164
Dimensi/Dimension: 14 x 17 x 1cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: 
Call No.: 071/Wid/m/C.5
Status: Ada/Available

***

Buku panduan ini merupakan hasil kerjasama antara UNIFEM Indonesia dan Rifka Annisa untuk meningkatkan perspektif gender bagi organisasi berbasis komunitas agar lebih sensitif terhadap persoalan buruh migran perempuan seperti pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan. Selain itu agar para pendamping buruh migran menerapkan norma dan standar yang berperspektif hak asasi manusia dalam melakukan pendampingan atas kasus-kasus yang dialami buruh migran perempuan. Buku ini juga dilengkapi dengan persoalan umum dihadapi para pendamping buruh migran dan cara mengatasi persoalan tersebut agar tumbuh semangat kerelawanan berbasis komunitas di Indonesia untuk membantu mengatasi persoalan buruh migran perempuan.

MENANGANI SENDIRI KASUS-KASUS BURUH MIGRAN INDONESIA, Edy Purwanto & Suryo Sumpeno

Judul/Title: Menangani Sendiri Kasus Buruh Migran Indonesia
Penulis/Author: Edy Purwanto & Suryo Sumpeno
Penerbit/Publisher: ACILS & KOPBUMI
Edisi/Edition: 2004
Halaman/Pages: 148
Dimensi/Dimension: 14 x 21 x 0.8cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 45.000,-
Call No.: 071/Pur/m/C.1
Status: Ada/Available

***

Penempatan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang popular dikenal dengan sebutan tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) - ke luar negeri bisa berdampak positif dan negatif. Berdampak positif jika BMI bisa membawa hasil atau mengirimkan sebagian uang hasil kerjanya bagi keluarganya. Secara nasional hasil kerja ini telah menggerakkan roda perekonomian negara karena devisa (remittance) yang dihasilkan sangat besar.

Ada beberapa lembaga swadaya masyarakat yang memberikan pelayanan bantuan kepada buruh migran indonesia yang mengalami masalah baik ketika masih di Indonesia, pada saat bekerja dan saat kembali pulang ke rumah. Hanya saja dibanding dengan besarnya jumlah buruh migran Indonesia yang bekerja di luar negeri kemampuan lembaga-lembaga yang ada itu sangat terbatas.

Oleh karena itu demi tegaknya keadilan bagi rakyat, maka buruh migran atau keluarganya harus mampu melakukan usaha pembelaan terhadap dirinya ketika menghadapi permasalahan.

Dengan kata lain berjuang melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh majikan atau calo atau pelaku bisnis yang hanya mengeruk keuntungan, maupun aparat pemerintah yang tidak profesional dan cenderung membela kepentingan pengusaha harus mulai dilakukan.
Penulis selalu mengatakan kepada korban ketidakadilan ini yaitu "jangan pernah bermimpi memperoleh keadilan dari penguasa, keadilan harus diperjuangkan bahkan kalau perlu harus direbut."

Buku ini disusun dengan harapan bisa dijadikan panduan bagi usaha memperjuangkan hak-hak BMI. Contoh-contoh surat serta beberapa alamat lembaga pemerintah maupun non pemerintah di dalam dan di luar negeri yang bisa di hubungi untuk membela kepentingan buruh migran akan membantu kita semua.

SILENCED VOICES, Edward Dass

Judul/Title: Silenced Voices
Penulis/Author: Edward Dass
Penerbit/Publisher: Tenaganita Sdn Bhd.
Edisi/Edition: March 2005
Halaman/Pages: 45
Dimensi/Dimension: 13.5 x 25 x 0.1cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: English
Harga/Price: Rp. 50.000
Call No.: 331/Das/s/C.1
Status: Ada/Available

The Migrant Voices book brings out six stories of migrant workers who have struggled to claim their rights as workers. The migrants in their own way express their feelings, their stand and their pain in the way their rights have been denied, and how painful the road to justice is when they assert their rights. The powerful expressions of their struggle is an eye opener to the lives lived by migrants. The voices of the migrants break the deafening silence the system in Malaysia imposes on migrant workers.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI,

Judul/Title: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI
Penulis/Author:
Penerbit/Publisher: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
Edisi/Edition: 2004
Halaman/Pages: 67
Dimensi/Dimension: 16 x 21 x 0.5cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 25.000
Call No.: 340/Dep/u/
Status: Tersedia/Available

***
Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya. Dapat juga dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri sehinga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya maupun lingkungannya. Oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat pada diri seseorang yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati.

Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada kenyataanya, keterbatasan akan lowongan kerja di dalam negeri semakin meningkat. Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif, yaitu mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri maupun mempunyai pula sisi negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakukan yang tidak manusiawi terhadap TKI.

UPAYA MENINGKATKAN DAN MELINDUNGI KESEHATAN REPRODUKSI TKIW, Prihatini Ambaretnani & Selly Riawanti

Judul/Title: UPAYA MENINGKATKAN DAN MELINDUNGI KESEHATAN REPRODUKSI TKIW
Penulis/Author: Prihatini Ambaretnani & Selly Riawanti
Penerbit/Publisher: Yayasan Galang
Edisi/Edition: I, 1999
Halaman/Pages: 194
Dimensi/Dimension: 14 x 21 x 2cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 75.000,-
Call No.: 331.425/Amb/u/C.1
Status: Ada/Available

***

Lebih dari 80% TKI yang bekerja ke luar negeri adalah wanita (TKIW). Besarnya angkaTKIW tersebut menunjukkan betapa pentingnya peran mereka sebagai penghasil devisa bagi Indonesia. Dorongan ekonomi, menjadi motivasi untuk bekerja dan pergi jauh dari keluarganya. Didukung oleh keluarga luasnya untuk membantu tugas-tugas yang biasa dilakukan di rumah, para TKIW mengambil alih tanggung jawab "kepala rumah tangga" untuk memenuhi nafkah keluarganya. Banyak pihak menangguk keuntungan (selain devisa untuk negara) dari keberangkatannya ke luar negeri, tetapi apa yang ia dapatkan? Selain untuk pengalaman diri sendiri dan uang untuk keluarganya, tidak sedikit TKIW yang mendapatkan perlakuan kasar dan menyakitkan (fisik dan psikis), yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya sebagai wanita. Sedangkan usia yang dianggap ideal untuk menjadi TKIW adalah bertepatan dengan usia subur reproduksinya. Persoalannya bagi TKIW dalam hal ini adalah, menghadapi lingkungan kerja yang mengandung potensi dapat mengancam kesehatan reproduksi mereka. Telah memadaikah pengetahuan mereka mengenai kesehatan wanita serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut?

MENANGANI PERBUDAKAN MODERN DARI DESA


Judul/Title: Menangani Perbudakan Modern dari Desa: Rancang Bangun Peraturan Daerah Berbasis Perlindungan
Penulis/Author: PD. Eko Prasetyohadi, A. Savitri, et. al.
Penerbit/Publisher: The Institute For Ecosoc Rights & Trade Union Rights Centre
Edisi/Edition: 2008
Halaman/Pages: 222
Dimensi/Dimension: 14 x 21 x 1.5cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 75.000,-
Call No: 325/Pra/m
Status: Ada/Available
***

Dengan membaca buku ini, Anda akan menemukan bagaimana suatu skema perlindungan bagi para buruh migran secara kategoris haruslah dirancang untuk daerah-daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Akar masalah buruh migran justru terletak ditempat-tempat asal mereka. Tidak hanya beracu di luar negeri di negara-negara tujuan kerja. 

Buku ini membongkar tujuh pokok masalah yang menjadi akar persoalan buruh migran di luar negeri dan mengajukan upaya solusinya yang dapat dijangkau melalui peraturan daerah. Dengan membaca buku ini Anda akan sampai pada pikiran bahwa tujuh pokok masalah itu wajib ditangani jika memang kita hendak melindungi warga masyarakat yang dirundung kemiskinan tak berujung di desa-desa. Anda akan menyadari bahwa hasil kerja mereka ternyata terus meningkat dari tahun ke tahun, jauh lebih besar daripada produktivitas daerah. Peningkatan hasil kerja itu mestinya mendorong para pihak untuk meningkatkan kinerjanya. 

Semua ini adalah peluang emas. Tapi anda hanya dapat mencapainya, jika anda peduli, memberikan hati, mengulurkan kesediaan mendukung upaya perlindungan para buruh migran, yang adalah anak-anak kita sendiri. Tanpa perlindungan, semua peluang dan keuntungan berubah menjadi pemerasan dan pelanggaran hak-hak dasar mereka.