Judul/Title: Pergolakan Pemikiran Islam; Catatan Harian Ahmad Wahib
Penulis/Author: Ahmad Wahib
Penerbit/Publisher: LP3ES
Edisi/Edition: IV/1988
Halaman/Pages: 351
Dimensi/Dimension: 17.5 x 11 x 1.5 cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Call No.: 303.6/Wah/p/C.1
Status: Terjual/Sold
***
Dalam pembicaraan-pembicaraan di Lingkaran Diskusi, memang Almarhum Ahmad Wahib seringkali mengeluarkan pendapat-pendapat yang tidak biasa didengar oleh banyak orang. Terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah agama. Kesan saya pada waktu itu, Almarhum sedang menghadapi pergulatan pemikiran yang keras dalam proses pencariannya. Hal itu tidak terlalu mengherankan. Almarhum Ahmad Wahib berasal dari lingkungan agama yang terkenal sangat teguh, Madura. Dalam pendidikan, almarhum adalah mahasiswa fakultas eksakta, Fakultas Ilmu Pasti dan Alam. Sedang kegiatannya dalam gerakan mahasiswa mengatarkannya ke dalam lingkungan-lingkungan masalah agama dan kemasyarakatan. Hal ini saya rasa, mendorong Almarhum untuk banyak merenung. Dan dalam renungan-renungan yang ia lakukan itu, Almarhum terlibat dalam pergulatan pikiran yang keras.
Penulis/Author: Ahmad Wahib
Penerbit/Publisher: LP3ES
Edisi/Edition: IV/1988
Halaman/Pages: 351
Dimensi/Dimension: 17.5 x 11 x 1.5 cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Call No.: 303.6/Wah/p/C.1
Status: Terjual/Sold
***
Dalam pembicaraan-pembicaraan di Lingkaran Diskusi, memang Almarhum Ahmad Wahib seringkali mengeluarkan pendapat-pendapat yang tidak biasa didengar oleh banyak orang. Terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah agama. Kesan saya pada waktu itu, Almarhum sedang menghadapi pergulatan pemikiran yang keras dalam proses pencariannya. Hal itu tidak terlalu mengherankan. Almarhum Ahmad Wahib berasal dari lingkungan agama yang terkenal sangat teguh, Madura. Dalam pendidikan, almarhum adalah mahasiswa fakultas eksakta, Fakultas Ilmu Pasti dan Alam. Sedang kegiatannya dalam gerakan mahasiswa mengatarkannya ke dalam lingkungan-lingkungan masalah agama dan kemasyarakatan. Hal ini saya rasa, mendorong Almarhum untuk banyak merenung. Dan dalam renungan-renungan yang ia lakukan itu, Almarhum terlibat dalam pergulatan pikiran yang keras.
Cetusan-cetusan dari pergulatan pikiran itu tampak dan sangat mewarnai catatan-catatan hariannya. Karena itu tidak mengherankan apabila banyak hal-hal yang ditulisnya cukup membuat dahi kebanyakan orang mengkerut, lebih-lebih bagi mereka yang menganggap apa yang dipersoalkannya adalah soal yang tabu dan final. Akan tetapi saya rasa, bagaimanapun keyakinan kita masing-masing. Catatan harian Ahmad Wahib ini cukup mengesankan. Bahkan mungkin akan menggoda dan merangsang pikiran kita. Paling tidak, bisa memahami pergulatan pikiran seorang anak muda yang sedang mencari. Orang boleh setuju atau menolak pikiran-pikiran almarhum Ahmad Wahib, tapi ia yang berperawakan kecil, walau meninggal dalam usia yang muda, ternyata hidupnya tidak sia-sia. Dan bagi kawan-kawannya, catatan harian almarhum ini merupakan warisan yang sangat berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar