Penulis/Author: A. Busyairi Harits, M. AG
Penerbit/Publisher: Pustaka Pelajar
Edisi/Edition: 2004
Halaman/Pages: 171
Dimensi/Dimension: 21x 14.5 x 1cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 45.000,-
Call No.: 2x3/Har/i/C.1
Status: Ada/Available
***
Sampai saat ini image masyarakat terhadap ilmu laduni masih diselimuti mitos yang penuh misteri. Ilmu laduni dipandang sebagai ilmu tiban (ilmu tiba-tiba, al-fuj’ah) yang diperoleh tanpa melalui proses belajar dan sulit dipelajari. Mitos ini diperkuat oleh tingkah laku aneh-aneh orang yang dianggap mempunyai ilmu laduni, yakni kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang secara lahir tidak pernah dipelajarinya, tetapi melalui riyadhah khusus.
Buku ini membongkar mitos tersebut dengan menguraikannya secara cerdas dalam berbagai perspektif, dari sejarah term laduni, makna dan substansi ilmu laduni, para pemiliknya, dan laduni dalam perspektif teori belajar modern. Dalam pemahaman modern, ilmu laduni merupakan intuitive learning atau dalam bahasa filsafat disebut “intelek Tuhan”. Dalam laduni, proses penerimaan pelajaran sangat cepat, sehingga seolah tidak mengalami belajar seperti dialami manusia pada umumnya. Proses pembelajaran yang dijalankan seseorang berlangsung melalui perangkat lahir batin, fisik, dan spiritual. Dalam konteks teori belajar modern, laduni dapat direlevansikan dengan teori belajar Piaget, John Dewey, Thorndike, Skinner, R. Gutrie, dan teori problem solving. Dengan demikian, ilmu laduni dapat dipelajari dan diperoleh dengan suatu pendekatan belajar tertentu.
Penulis buku ini telah menunjukkan kesesuaian antara teori belajar modern dengan proses pencapaian ilmu laduni, sekaligus menghapus kesan irrasional yang mengintarinya. Buku ini layak dibaca siapa saja yang ingin mengetahui makna dan substansi ilmu laduni dan kesesuaiannya dengan teori belajar modern.
Status: Ada/Available
***
Sampai saat ini image masyarakat terhadap ilmu laduni masih diselimuti mitos yang penuh misteri. Ilmu laduni dipandang sebagai ilmu tiban (ilmu tiba-tiba, al-fuj’ah) yang diperoleh tanpa melalui proses belajar dan sulit dipelajari. Mitos ini diperkuat oleh tingkah laku aneh-aneh orang yang dianggap mempunyai ilmu laduni, yakni kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang secara lahir tidak pernah dipelajarinya, tetapi melalui riyadhah khusus.
Buku ini membongkar mitos tersebut dengan menguraikannya secara cerdas dalam berbagai perspektif, dari sejarah term laduni, makna dan substansi ilmu laduni, para pemiliknya, dan laduni dalam perspektif teori belajar modern. Dalam pemahaman modern, ilmu laduni merupakan intuitive learning atau dalam bahasa filsafat disebut “intelek Tuhan”. Dalam laduni, proses penerimaan pelajaran sangat cepat, sehingga seolah tidak mengalami belajar seperti dialami manusia pada umumnya. Proses pembelajaran yang dijalankan seseorang berlangsung melalui perangkat lahir batin, fisik, dan spiritual. Dalam konteks teori belajar modern, laduni dapat direlevansikan dengan teori belajar Piaget, John Dewey, Thorndike, Skinner, R. Gutrie, dan teori problem solving. Dengan demikian, ilmu laduni dapat dipelajari dan diperoleh dengan suatu pendekatan belajar tertentu.
Penulis buku ini telah menunjukkan kesesuaian antara teori belajar modern dengan proses pencapaian ilmu laduni, sekaligus menghapus kesan irrasional yang mengintarinya. Buku ini layak dibaca siapa saja yang ingin mengetahui makna dan substansi ilmu laduni dan kesesuaiannya dengan teori belajar modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar