Penulis/Author: Drs. Miftah Faridl
Penerbit/Publisher: Pustaka
Edisi/Edition: VIII, 1999
Halaman/Pages: 222
Dimensi/Dimension: 12 x 17 x 1cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 35.000,-
Call No.: 2x5/Far/d/C.1
Status: Ada/Available
***
Banyak manusia mengalami kegoncangan jiwa dalam hidupnya, frustasi, kecewa, bahkan pada saat tertentu ada yang putus asa dan adakalanya diiringi tindakan nekat; bunuh diri!
Seharusnya hal-hal seperti ini tak usah terjadi bila kita ingat, bahwa diatas segalanya, ada Tuhan tempat kita mengadu, meminta dan berlindung. Kapanpun saatnya, kita tidaklah sendirian. Dia dekat, begitu dekat. Dia Mendengar, Mengasihi dan Mengabulkan. Berdo’alah pada-Nya. Mulailah dengan do’a dan iringi dengan usaha.
Manusia yang dicipta sebagai pengabdi. Shalat yang dikerjakan paling sedikit lima kali sehari semalam, ternyata penuh dengan do’a. Kenapa? Sebab, do’a adalah otaknya pengabdian, senjata orang yang beriman dan tiangnya agama. Berdo’a adalah tanda kerendahan hati kita kepada Tuhan (QS. 40:60).
Untuk itu, Drs. Miftah Faridl, seorang dosen Agama Islam di ITB merangkum do’a-do’a yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, ditambah dengan do’a lainnya. Sebelumnya, kita lebih dulu diberi bimbingan tentang apa, bagaimana dan di saat mana yang terbaik kita berdo’a.
Manusia yang dicipta sebagai pengabdi. Shalat yang dikerjakan paling sedikit lima kali sehari semalam, ternyata penuh dengan do’a. Kenapa? Sebab, do’a adalah otaknya pengabdian, senjata orang yang beriman dan tiangnya agama. Berdo’a adalah tanda kerendahan hati kita kepada Tuhan (QS. 40:60).
Untuk itu, Drs. Miftah Faridl, seorang dosen Agama Islam di ITB merangkum do’a-do’a yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, ditambah dengan do’a lainnya. Sebelumnya, kita lebih dulu diberi bimbingan tentang apa, bagaimana dan di saat mana yang terbaik kita berdo’a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar