Judul/Title: Bumi Manusia
Penulis/Author: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit/Publisher: Lentera Dipantara
Edisi/Edition: III, 2006
Halaman/Pages: 535
Dimensi/Dimension: 13 x 20 x 2.5cm
Sampul/ Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Harga/Price: Rp. 80.000,-
Call No.: 813/Toe/b
Status: Ada/Available
***
Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia modern.
Roman bagian pertama; Bumi Manusia, sebagai periode penyemaian dan kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang semampu mungkin keluar dari kepompong kejawaannya menusia manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-Eropa-an yang menjadi seimbol dan kiblat dari ketinggian pengetahuan dan peradaban.
Pram menggambarkan sebuah adegan anatara Minke dengan ayahnya yang sangat sentimentil: Aku mengangat sembah sebagaimana biasa aku lihat dilakukan punggawa terhadap kakekku dan nenekku dan orangtuaku, waktu lebaran. Dan yang sekarang tak juga kuturunkan sebelum Bupati itu duduk enak di tempatnya. Dalam mengangat sembah serasa hilang seluruh ilmu dan pengetahuan yang kupelajari tahun demi tahun belakangan ini. Hilang indahnya dunia sebagaimana dijanjikan oleh kemajuan ilmu... Sembah pengagungan pada leluhur dan pembesar melalui perendahan dan penghinaan diri! Sampai sedatar tanah kalau mungkin! Uh, anak-cucuku tak kurelakan menjalani kehinaan ini.
"Kita kalah, Ma," bisikku.
"Kita telah melawan, Nak., Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar